Hay beroo salam hangat Pendaki Indonesia, Kali ini Tim Jpiknik memulai pendakian lagi, kamu mungkin sudah tau apa itu Gunung Lawu yang tepatnya berada diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu "Puncak tertingginya Gunung Lawu "Puncak Argo Dumilah" yang berada pada ketingggian 3.265 mdpl, woow lumayan kan berooe....!!!
1. Status Gunung ini Merupakan Gunung Api "Istirahat" dan Telah Lama Tidak Aktif
Ya Status Gunung ini merupakan gunung api "istirahat" dan telah lama udah tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya juga terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara), Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Tak hanya itu, Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
2. Banyak Masyarakat Sekitar Mengkeramatkan Gunung Lawu
Sobat Jpiknik udah taukan banyak sekali tempat-tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat sehingga tidak hanya anak muda, tetapi banyak orang tua yang mendaki Gunung Lawu sambil berjiarah. Masyarakat Jawa percaya bahwa puncak Gunung Lawu dahulunya merupakan kerajaan yang pertama kali di pulau Jawa. Gunung Lawu ini sangat berarti bagi Masyarakat Jawa terutama mereka yang masih percaya dengan Dunia Gaib. Terdapat banyak tempat wisata disekitar gunung Lawu seperti Telaga Sarangan, Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmanu, Candi Sukuh, Sangiran, dan Kraton Solo.
3. Jalur Pendakian Gunung Lawu
Sobat Jpiknik udah taukan banyak sekali tempat-tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat sehingga tidak hanya anak muda, tetapi banyak orang tua yang mendaki Gunung Lawu sambil berjiarah. Masyarakat Jawa percaya bahwa puncak Gunung Lawu dahulunya merupakan kerajaan yang pertama kali di pulau Jawa. Gunung Lawu ini sangat berarti bagi Masyarakat Jawa terutama mereka yang masih percaya dengan Dunia Gaib. Terdapat banyak tempat wisata disekitar gunung Lawu seperti Telaga Sarangan, Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmanu, Candi Sukuh, Sangiran, dan Kraton Solo.
3. Jalur Pendakian Gunung Lawu
Buat mas atau mba beroo yang mau kesini ada dua jalur pendakian lohh yaitu pertama kita bisa melewati Jalur Cemoro Kandang (Jawa Tengah) , yang kedua Jalur Cemoro Sewu (Jawa Timur), Jarak kedua tempat ini tidaklah begitu jauh kok. Dari Tawangmangu kita bisa naik mobil Omprengan menuju Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang.
Apabila kalian berangkat sore kita harus
mencarter mobil , tapi kalau tidak ada mobil kita harus berjalan kaki sekitar 9,5 Km menuju Cemoro Kandang atau
10 Km menuju Cemoro Sewu. Mobil terakhir omprengan biasanya sekitar pukul
17.00, namun bila sedang ramai kadangkala jam 19.00 masih ada mobil
omprengan.
Kali ini tim kami Jpiknik ingin mencoba melewati
jalur cemoro sewu, Di Cemoro Sewu ini terdapat pemancar TVRI yang mengarah ke
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cemoro Sewu berada pada ketinggian 1.600 mdpl,di
sore hari udara di tempat ini sudah terasa dingin sekali.
para pendaki biasanya beristirhat terlebih dahulu
setelah perjalan jauh tepatnya di basecamp atau pos cemoro sewu untuk menunggu
malam hari tiba, karena pendakian terbaik pada malam hari ( 21.00 - 23.00 ) dan
kita sampai dipuncak menjelang pagi untuk menyaksikan sunrise. Terdapat sebuah
mushola dan MCK yang memiliki enam buah kamar mandi dan WC.
Dan tiba saatnya pukul 21.00 malam tim kami Jpiknik melakukan espedisi
pendakian :
- Pos I Wesen-Wesen – Pos II Watu Gedek (2578 Mdpl) : 2 Jam
Tantangan dimulai dari sini karena perjalanan menuju Pos II sangat menanjak
dan jarak tempuh yang paling lama dari setiap pos yang ada (Sangat melelahkan).
Trek bebatuan yang terus menanjak dan malamnya yang gelap bertaburan
bintang-bintang merupakan tantangan tersendiri bagi para pendaki untuk melewati
rintang2an yang ada. Kami lebih sering beristirahat sekedar untuk memulihkan
tenaga. Di tengah perjalanan kami melewati dimana orang menyebutnya Watu Jago.
Akhirnya setelah melewati pendakian 2 jam dari Pos I kami sampai di Pos II Watu
Gedek. Pos ini juga terdapat tempat peristirahatan dan kami bertemu dengan
pendaki lain yang sedang beristirahat disini.
- Pos II Watu Gedek – Pos III Watu Gede (2800 Mdpl) : 1, 5 Jam
Perjalanan Pos II menuju Pos III relatif sama dengan pos sebelumnya dimana
jalur trek berbatu masih mendominasi dan cuaca mulai dingin karena hari mulai
larut malam dan kabut mulai turun. Sampai di Pos III Watu Gede kami
beristirahat cukup lama untuk memulihkan stamina karena perjalanan selanjutnya
akan lebih menanjak lagi. Setelah cukup beristirahat tepat pukul 00 : 30 pagi
kami melanjutkan perjalanan yang tinggal separuh perjalanan lagi.
- Pos III Watu Gede – Pos IV Watu Kapur (3082 Mdpl) : 1,5 Jam
Sebuah perjalanan yang menguras tenaga dan bau belerang yang menyengat
merupakan perjalanan TIM kami selanjutnya. Dengan kemiringan hampir 45 derajat
kami terus melakukan pendakian, dan beruntung cuaca tidak hujan dan kabut turun
sehingga membuat suasana menjadi segar menambah semangat kami untuk meneruskan
pendakian. Akhirnya kami sampai di Pos IV Watu Kapur dan disini pemandangan
sangat indah sekali terlihat kota-kota memancarkan lampunya dengan eksotik.
Segala lelah dan letih selama pendakian akhirnya terbayar dengan pemandangan
yang sangat menakjubkan. Dari kejauhan memang terdapat Telaga Sarangan tetapi
kita tidak bisa meelihatnya karena malamnya yang gelap. Kami sempat
mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama walaupun gelap-gelap bro hahaha.
- Pos IV Watu Kapur – Pos V Jalatunda (3115 Mdpl) : 20 Menit
Perjalanan kemudian kami lanjutkan sampai puncak bukit yang tinggal sedikit
lagi,tetapi tim kami sudah sangat capek lalu kita mendirikan Dom atau tenda
untuk tempat kita beristirahat dengan kedinginan 0 derajat celcius ohhh sangat
dingin ,mulai gemeetar badan.Lalu kami membuat secangkir kopi untuk
menghangatkan badan. Setelah itu kami tertidur untuk beberapa jam saja karena
kita tidak ingin melewati view2 indah disana.
- Pos V Jalatunda – Sendang Drajad (3157 Mdpl) : 20 Menit
Mengingat hari menjelang pagi akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Sendang Drajad dan Perjalanan dari Jalatunda menuju Sendang Drajat merupakan perjalanan yang sangat kami tunggu karena selama perjalanan kami disuguhi pemandangan yang sangat indah yang bisa membuat segala rasa lelah dan letih menjadi hilang seketika dan bisa memberikan semangat tersendiri. Setelah sampai di Sendang Drajad yang hanya berjarak 30 menit dari puncak, suasana sangat dingin sekali dimana ketika pagi hari bisa sampai 10 derajat celcius. Di Sendang Drajad ini ada sebuah warung yang buka.
6. Sendang Drajad – Puncak Hargo Dumilah (3265 Mdpl) : 30 Menit
Di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu sebagai titik tertinggi 3265 mdpl
kita dapat langsung menyaksikan sebuah penciptaan alam yang sangat indah dari
Allah SWT dan kita wajib bersyukur karenanya masih diberi kesempatan menikmati
ini semua.
Setelah kurang lebih dua jam di puncak kami memutuskan turun kembali ke Sendang Drajad. Sebelum turun kembali ke Cemoro Sewu. Banyak pengalaman-pengalaman baru yang kami dapat dari pendakian kali ini dan tentunya di setiap perjalanan pasti ada hikmah yang didapat. Perjalanan turun menuju Cemoro Sewu dengan berjalan normal memakan waktu 4 jam perjalanan dan tepat pukul 12.00 siang kami sampai di Pos Cemoro Sewu. Demikian cerita petualangan kami kali ini dalam pendakian Gunung Lawu (3265 Mdpl) Via Cemoro Sewu. Salam persaudaraan dimanapun kita berada…Salam Jpiknik (“Jangan Lupa Piknik ya beroee”) My Trip My Adventure.
No comments:
Post a Comment