Tuesday 2 June 2015

Cerita Jpiknik Ke Gunung Lawu 3265 Mdpl

Watu Amben


Hay beroo salam hangat Pendaki Indonesia, Kali ini Tim Jpiknik memulai pendakian lagi, kamu mungkin sudah tau apa itu Gunung Lawu yang tepatnya berada diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu "Puncak tertingginya Gunung Lawu "Puncak Argo Dumilah" yang berada pada ketingggian 3.265 mdpl, woow lumayan kan berooe....!!!

1. Status Gunung ini Merupakan Gunung Api "Istirahat" dan Telah Lama Tidak Aktif

Ya Status Gunung ini merupakan gunung api "istirahat" dan telah lama udah tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya juga terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara), Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Tak hanya itu, Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.

2. Banyak Masyarakat Sekitar Mengkeramatkan Gunung Lawu 

Sobat Jpiknik udah taukan banyak sekali tempat-tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat sehingga tidak hanya anak muda, tetapi banyak orang tua yang mendaki Gunung Lawu sambil berjiarah. Masyarakat Jawa percaya bahwa puncak Gunung Lawu dahulunya merupakan kerajaan yang pertama kali di pulau Jawa. Gunung Lawu ini sangat berarti bagi Masyarakat Jawa terutama mereka yang masih percaya dengan Dunia Gaib. Terdapat banyak tempat wisata disekitar gunung Lawu seperti Telaga Sarangan, Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmanu, Candi Sukuh, Sangiran, dan Kraton Solo.

3. Jalur Pendakian Gunung Lawu

Buat mas atau mba beroo yang mau kesini ada dua jalur pendakian lohh yaitu pertama kita bisa melewati Jalur Cemoro Kandang (Jawa Tengah) , yang kedua Jalur Cemoro Sewu (Jawa Timur), Jarak kedua tempat ini tidaklah begitu jauh kok. Dari Tawangmangu kita bisa naik mobil Omprengan menuju Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang.

Apabila kalian berangkat sore kita harus mencarter mobil , tapi kalau tidak ada mobil kita harus berjalan kaki sekitar 9,5 Km menuju Cemoro Kandang atau 10 Km menuju Cemoro Sewu. Mobil terakhir omprengan biasanya sekitar pukul 17.00, namun bila sedang ramai kadangkala jam 19.00 masih ada mobil omprengan. 

Kali ini tim kami Jpiknik ingin mencoba melewati jalur cemoro sewu, Di Cemoro Sewu ini terdapat pemancar TVRI yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cemoro Sewu berada pada ketinggian 1.600 mdpl,di sore hari udara di tempat ini sudah terasa dingin sekali.
para pendaki biasanya beristirhat terlebih dahulu setelah perjalan jauh tepatnya di basecamp atau pos cemoro sewu untuk menunggu malam hari tiba, karena pendakian terbaik pada malam hari ( 21.00 - 23.00 ) dan kita sampai dipuncak menjelang pagi untuk menyaksikan sunrise. Terdapat sebuah mushola dan MCK yang memiliki enam buah kamar mandi dan WC.
  
Dan tiba saatnya pukul 21.00 malam tim kami Jpiknik melakukan espedisi pendakian :
  1. Pos I Wesen-Wesen – Pos II Watu Gedek (2578 Mdpl) : 2 Jam
Tantangan dimulai dari sini karena perjalanan menuju Pos II sangat menanjak dan jarak tempuh yang paling lama dari setiap pos yang ada (Sangat melelahkan). Trek bebatuan yang terus menanjak dan malamnya yang gelap bertaburan bintang-bintang merupakan tantangan tersendiri bagi para pendaki untuk melewati rintang2an yang ada. Kami lebih sering beristirahat sekedar untuk memulihkan tenaga. Di tengah perjalanan kami melewati dimana orang menyebutnya Watu Jago. Akhirnya setelah melewati pendakian 2 jam dari Pos I kami sampai di Pos II Watu Gedek. Pos ini juga terdapat tempat peristirahatan dan kami bertemu dengan pendaki lain yang sedang beristirahat disini.
  1. Pos II Watu Gedek – Pos III Watu Gede (2800 Mdpl) : 1, 5 Jam
Perjalanan Pos II menuju Pos III relatif sama dengan pos sebelumnya dimana jalur trek berbatu masih mendominasi dan cuaca mulai dingin karena hari mulai larut malam dan kabut mulai turun. Sampai di Pos III Watu Gede kami beristirahat cukup lama untuk memulihkan stamina karena perjalanan selanjutnya akan lebih menanjak lagi. Setelah cukup beristirahat tepat pukul 00 : 30 pagi kami melanjutkan perjalanan yang tinggal separuh perjalanan lagi.
  1. Pos III Watu Gede – Pos IV Watu Kapur (3082 Mdpl) : 1,5 Jam
Sebuah perjalanan yang menguras tenaga dan bau belerang yang menyengat merupakan perjalanan TIM kami selanjutnya. Dengan kemiringan hampir 45 derajat kami terus melakukan pendakian, dan beruntung cuaca tidak hujan dan kabut turun sehingga membuat suasana menjadi segar menambah semangat kami untuk meneruskan pendakian. Akhirnya kami sampai di Pos IV Watu Kapur dan disini pemandangan sangat indah sekali terlihat kota-kota memancarkan lampunya dengan eksotik. Segala lelah dan letih selama pendakian akhirnya terbayar dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. Dari kejauhan memang terdapat Telaga Sarangan tetapi kita tidak bisa meelihatnya karena malamnya yang gelap. Kami sempat mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama walaupun gelap-gelap bro hahaha.
  1. Pos IV Watu Kapur – Pos V Jalatunda (3115 Mdpl) : 20 Menit
Perjalanan kemudian kami lanjutkan sampai puncak bukit yang tinggal sedikit lagi,tetapi tim kami sudah sangat capek lalu kita mendirikan Dom atau tenda untuk tempat kita beristirahat dengan kedinginan 0 derajat celcius ohhh sangat dingin ,mulai gemeetar badan.Lalu kami membuat secangkir kopi untuk menghangatkan badan. Setelah itu kami tertidur untuk beberapa jam saja karena kita tidak ingin melewati view2 indah disana.

  1. Pos V Jalatunda – Sendang Drajad (3157 Mdpl) : 20 Menit


Mengingat hari menjelang pagi akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Sendang Drajad dan Perjalanan dari Jalatunda menuju Sendang Drajat merupakan perjalanan yang sangat kami tunggu karena selama perjalanan kami disuguhi pemandangan yang sangat indah yang bisa membuat segala rasa lelah dan letih menjadi hilang seketika dan bisa memberikan semangat tersendiri. Setelah sampai di Sendang Drajad yang hanya berjarak 30 menit dari puncak, suasana sangat dingin sekali dimana ketika pagi hari bisa sampai 10 derajat celcius. Di Sendang Drajad ini ada sebuah warung yang buka.

6.  Sendang Drajad – Puncak Hargo Dumilah (3265 Mdpl) : 30 Menit


Dinginya pagi hari ini membuat kami bersemangat untuk sampai puncak meskipun sudah memakai jaket tebal dan sleeping bag. Akhirnya waktu yang kami tunggu telah tiba. Banyak sekali ternyata pendaki yang sudah berangkat dan perjalanan sampai puncak tepat 30 menit perjalanan dengan melewati jalan setapak yang terus menanjak dan pemandangan disini sangat indah sekali dimana cahaya kuning keemasan mentari pagi mulai tampak di balik awan timur.
Di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu sebagai titik tertinggi 3265 mdpl kita dapat langsung menyaksikan sebuah penciptaan alam yang sangat indah dari Allah SWT dan kita wajib bersyukur karenanya masih diberi kesempatan menikmati ini semua. 

Setelah kurang lebih dua jam di puncak kami memutuskan turun kembali ke Sendang Drajad. Sebelum turun kembali ke Cemoro Sewu. Banyak pengalaman-pengalaman baru yang kami dapat dari pendakian kali ini dan tentunya di setiap perjalanan pasti ada hikmah yang didapat. Perjalanan turun menuju Cemoro Sewu dengan berjalan normal memakan waktu 4 jam perjalanan dan tepat pukul 12.00 siang kami sampai di Pos Cemoro Sewu. Demikian cerita petualangan kami kali ini dalam pendakian Gunung Lawu (3265 Mdpl) Via Cemoro Sewu. Salam persaudaraan dimanapun kita berada…Salam Jpiknik (“Jangan Lupa Piknik ya beroee”) My Trip My Adventure.


No comments:

Post a Comment

Popular Posts